JAKARTA,
KOMPAS.com — Regional Manager,
Financial Management, Kawasan Asia Timur dan Pasifik Bank Dunia, Samia Msadek,
menyatakan, Bank Dunia tidak memberikan penilaian akan sejauh mana
perusahaan-perusahaan di Indonesia telah mengaplikasikan standar audit dan
pelaporan finansial yang selaras dengan standar internasional. Menurut dia,
lembaga ini hanya berperan untuk memberikan rekomendasi bagaimana standar nasional
bisa sebaik mungkin mengacu pada apa yang berlaku di dunia internasional.
"Saya tidak menjawab ya atau
tidak untuk pertanyaan ini. Bukan hal yang mudah untuk menjawab apakah
(perusahaan dan bank) telah selaras dengan standar (internasional). Kamu bisa lihat
laporan kami adalah proses yang panjang. Kami harus profesional dalam melakukan
itu (penilaian)," ujar Samia, di Jakarta, Senin (14/11/2011 ).
Menurut dia, hanya ada dua opsi,
apakah perusahaan menerapkan standar yang benar atau salah. Namun, terang dia,
Bank Dunia hadir untuk membantu standar nasional bisa selaras dengan yang
berlaku di internasional.
Bentuk nyata bantuan tersebut
adalah dengan mengeluarkan sejumlah rekomendasi, salah satunya, agar kapasitas
Ikatan Akuntansi Indonesia dan Institut Akuntan Publik Indonesia, dan praktik
audit skala kecil dan menengah dapat ditingkatnya. "Penerapan
rekomendasi-rekomendasi tersebut sebaiknya merupakan proses kolaboratif antar
badan-badan pengatur sektor keuangan, profesi akuntansi, dan mitra-mitra pembangunan
internasional," tambah Samia.
Ia juga menaruh rasa bangga
terhadap penerapan International Financial Reporting Standards (IFRS) yang
dilakukan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Ini merupakan standar pelaporan
keuangan yang berlaku internasional. "Apa yang membuat saya sangat
terkesan adalah bagaiman orang-orang ini (perusahaan) menghabiskan akhir pekan,
dari Jumat ke Minggu, di tempat terdekat, untuk mengerjakan hal itu
(IFRS)," tambah dia sembari memberi petunjuk bagaimana tebalnya buku
mengenai IFRS itu.
Opini terhadap artikel di atas :
Perusahaan-perusahaan di
Indonesia yang sudah menerapkan IFRS belum tentu sudah selaras dengan standar
internasional. Bahkan Regional Manajer, Financial Management, Kawasan Asia
Timur dan Pasifik Bank Dunia tidak bisa menilai sejauh mana
perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam menerapkan standar audit dan laporan
keuangan setara dengan standar internasional. Jadi sebaiknya melakukan apa yang
direkomendasikan yaitu ada kerja sama antara badan-badan pengatur sektor
keuangan, profesi akuntansi, dan mitra pembangunan internasional. Para akuntan
yang terlibat pun harus yang sudah paham betul akan standar akuntasi
internasional.
No comments:
Post a Comment