Saturday, April 7, 2012

Old City Jerusalem




Kota yang sudah berusia lebih dari 4000 tahun ini diyakini sebagai kota tersuci di dunia karena kota ini merupakan kota suci bagi 3 agama besar monoteisme yaitu Kristen, Yahudi (Judaisme) dan Islam.

Arti kata dari Yerusalem adalah kota damai, sejarah kota Yerusalem berawal dari kisah Abraham yang bertemu dengan imam agung Melkisidek di mana disebutkan sebuah kata Salem yang berarti damai (Kej 14:18). Kemudian raja Daud menguasai kota ini pada tahun 1000 sebelum masehi dan membawa tabut perjanjian ke Jerusalem dari kota Hebron. Raja Salomon yang merupakan anak dari raja Daud membangun Bait Allah di atas bukit Moriah pada tahun 950 sebelum masehi tempat di mana dahulu Tabut Perjanjian disimpan.

Setelah raja Salomon wafat, kerajaannya terpecah menjadi dua yaitu Israel di sebelah Utara dan Yudea di sebelah Selatan. Kota Yerusalem kemudian jatuh ke tangan bangsa lain yaitu bangsa Babilonia pada tahun 587 sebelum masehi. Bangsa Babilonia menghancurkan Bait Allah dan membawa ribuan orang Yahudi ke Babilonia sebagai budak, hingga pada saat raja Cyrus dari Persia menguasai Babilonia dan mengizinkan bangsa Yahudi untuk kembali ke tanah air mereka.

Pada tahun 333 sebelum masehi, Alexander yang agung pernah datang ke Yerusalem yang merupakan era masuknya agama lain (pagan) di dalam kehidupan bangsa Yahudi dan akhirnya menimbulkan permasalahan besar dalam sejarah bangsa Yahudi yaitu pemberontakan Makabe yang mengakibatkan keluarnya bangsa Yunani dari Jerusalem pada tahun 164 sebelum masehi.

Satu abad setelah peristiwa tersebut lahirlah dinasti Hasmonea di mana raja bangsa Yahudi mulai berkuasa, pada tahun 37 sebelum masehi bangsa Romawi menguasai wilayah Israel dan mengangkat seorang raja yang bernama Herodes yang lebih dikenal sebagai Herodes yang agung. Raja Herodes kemudian mengembangkan kota Yerusalem termasuk membangun Bait Allah yang kedua.

Raja Herodes wafat pada tahun 4 sebelum masehi dan kerajaannya terbagi-bagi untuk ketiga anaknya. Selama pemerintahan dari salah satu anaknya yang bernama Herodes Antipas, Yesus disalibkan.

Kota Yerusalem termasuk Bait Allah kembali dihancurkan pada tahun 70 masehi, yang dilakukan oleh bangsa Romawi pada zaman kaisar Titus (Luk 19:41,21,20-24). Dan 60 tahun kemudian terjadi pemberontakan dari bangsa Yahudi terhadap bangsa Romawi yang dikenal sebagai Bar Kochba. Setelah peristiwa tersebut Jenderal Romawi yang bernama Hadrian melarang bangsa Yahudi untuk menginjakan kaki di Yerusalem dan dia pun mengganti nama bangsa Israel menjadi Palestina. Situasi yang semakin tidak nyaman bagi bangsa Yahudi yang mengakibatkan banyak orang Yahudi yang keluar dari tanah mereka yang menyebar ke seluruh dunia.

Pada abad ke 4 masehi, kaisar Konstantin yang sudah menganut agama Kristen menunjuk kota Yerusalem sebagai kota agama Kristen dan gereja Kubur Yesus dipilih sebagai pusat keagamaan. Pada tahun 614 masehi, raja Cosroe II dari Persia menyerang kota Yerusalem dan menghancurkan gereja Kubur Yesus lalu mengusir banyak orang dari kota Yerusalem. 23 tahun kemudian bangsa Muslim menguasai Yerusalem selama kurang lebih 400 tahun yang melahirkan sebutan bagi kota Yerusalem sebagai El-Kuds dan mereka membangun mesjid Al-Akhsa pada tahun 691 dan 703 masehi.

Pada tahun 1099 serdadu perang salib datang untuk membebaskan Yerusalem dari bangsa Muslim dan mereka membangun kembali gereja Kubur Yesus dan gereja-gereja lainnya. Sejak itulah kota Yerusalem kembali menjadi kota bagi umat Kristen hingga pada tahun 1187 bangsa Muslim kembali menyerang kota Yerusalem yang dipimpin oleh Saladin. Dan pada tahun 1517 kota Yerusalem jatuh ke tangan bangsa Turki selama 400 tahun dan setelah itu bangsa Eropa mulai menguasai Israel.

Kota Yerusalem saat ini terbagi dari 2 bagian yaitu kota tua (Old City) dan kota baru (New City). Kota tua banyak terdapat peninggalan sejarah dan dikelilingi oleh tembok kota yang dibangun oleh bangsa Turki. Sedangkan kota baru merupakan kawasan pemukiman, bisnis dan pemerintahan. Kota tua Yerusalem yang dikelilingi oleh tembok yang berada dalam kawasan Yerusalem Timur, di kota Yerusalem. Distrik kota tua Yerusalem terbagi dalam empat wilayah yaitu Kampung Islam, Kampung Yahudi, Kampung Kristen dan Kampung Armenia (yang juga Kristen). Kota tua Yerusalem disebut juga Baitul Maqdis atau Al-Quds. Di dalam kota tua Yerusalem, banyak terdapat situs-situs suci umat Muslim, Nasrani dan Yahudi. Di sudut tenggara Yerusalem Lama ini terdapat Kompleks Al-Haram asy-Syarif yang di dalamnya terdapat Kubah Shakhrah dan Masjid Al-Aqsha dan pada sudut masjid tersebut terdapat Tembok Ratapan.

Kota tua Yerusalem mempunyai kisah sejarah yang sangat panjang. Salah satu dari beberapa tempat yang selalu dikunjungi wisatawan peziarah adalah kawasan Via Dolorosa atau kawasan Jalan Salib. Mengunjungi Kota Tua Yerusalem rasanya seperti sedang membuka kembali catatan sejarah kuno peradaban manusia. Salah satu tempat yang selalu dikunjungi wisatawan peziarah Katolik dan umat Kristen dari seluruh dunia adalah Via Dolorosa. Jalan duka atau biasa juga disebut dengan Jalan Salib adalah tempat Yesus dihadapkan dan diadili oleh penguasa Romawi ketika itu Pontius Pilatus. Di depan benteng Antonia di kawasan Via Dolorosa, Yesus dijatuhi hukuman mati dengan cara disalib. Dalam perjalanan memanggul salib menuju ke Bukit Kalvari atau dalam bahasa Yunani disebut golgota, Yesus berulang kali dicambuk dan disiksa oleh para tentara Romawi. Tak hanya itu, para pengikut Yesus ketika itu pun menyangkal dan meninggalkannya karena faktor politis dan intimindasi para penguasa.

pict: google.com

Friday, April 6, 2012

Apakah Kuburan Orang-Orang Dalam Alkitab Ditemukan?

Ada banyak “kuburan tradisional” sesuai dengan orang yang tercantum dalam Alkitab, terkadang ada beberapa situs untuk satu individu! Dalam banyak kasus, tak ditemukan bukti sejarah atau arkeologi untuk mendukung identifikasi. Sekalipun demikian paling sedikit ada tujuh situs yang menunjukkan bukti kuat sekalipun tidak pasti, bukti untuk lokasi orang-orang yang terdapat di Alkitab. 
Palm Sunday pilgrims inside Holy Sepulchre Church

 

 


Yesus Kristus

Saat ini di Yerusalem, terdapat dua lokasi yang diklaim sebagai kuburan Yesus yaitu di Gereja: “Holly Sepulchre” dan “Garden Tomb.” “Gereja Garden Tomb” diklaim sejak tahun 1800 namun tempat ini kurang memperoleh dukungan sejarah yang kuat. Secara tradisi sejak abad pertama, diyakini bahwa kuburan Tuhan Yesus berlokasi di “Holy Sepulchre” di kota tua Yerusalem. Pada Abad ke-4 Kaisar Konstantinus mendapatkan bahwa tempat tersebut telah berubah menjadi kuil Romawi dari abad kedua. Ia kemudian merancang dan membangun gereja untuk menggantikan kuil tersebut. Gereja ini kemudian terus dipelihara dan direstorasi sampai sekarang. Sekarang ini gereja ini terbagi dalam enam denominasi yaitu: Katolik, Ortodoks, Armenia, Syria, Koptik dan Etiopia.
Holy Sepulchre Church, Jerusalem








 

Imam Besar Kayafas

Kayafas menjadi Imam besar selama delapan belas tahun sejak tahun 18-36. Ia berhasil memperoleh posisi tersebut setelah menikahi putri Annas , kepala dari para imam besar (Yohanes 8:13). Kayafas sangat terkenal karena ia menjadi pemimpin dari persekongkolan untuk menyalibkan Tuhan Yesus.
Dalam pertemuan dengan para pemimpin agama, Kayafas berkata, “dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang untuk bangsa kita, daripada seluruh bangsa kita ini binasa” (Yohanes 11:50). Ia juga khawatir akan intervensi Roma, jika ajaran Yesus tak segera dibungkam. Kata-katanya ini merupakan nubuatan akan misi Tuhan Yesus di bumi, bahwa Ia akan mati untuk semua orang, untuk menebus dosa semua umat manusia.
Setelah Yesus ditahan Ia dibawa ke rumah Kayafas dan diinterogasi semalaman. Para penjaga memukuli dan menghinaNya (Lukas 22:63-65). Pada esok harinya Ia dihajar lagi. Kayafas bertanya padaNya, “Apakah engakau Mesias Anak dari Yang Terpuji?” “Akulah Dia,” jawab Yesus (Markus 14:61-62). Kayafas kemudian menyerahkan Yesus kepada Pilatus untuk diinterogasi lebih lanjut.
Setelah Yesus disalibkan, Kayafas melanjutkan pengejarannya terhadap gereja mula-mula. Ia menghadapkan para Rasul di depan Mahkamah Agama dan berkata, “Dengan keras kami melarang kamu mengajar dalam Nama itu. Namun ternyata, kamu telah memenuhi Yerusalem dengan ajaranmu dan kamu hendak menanggungkan darah Orang itu kepada kami.” Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya, “Kita harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia” (Kisah Para Rasul 5:28-29).
Kuburan keluarga Kayafas ditemukan secara tak sengaja oleh pekerja konstruksi yang akan membangun jalan di sebelah kota tua Yerusalem. Para arkeolog segera dipanggil ke situs tersebut. Mereka menemukan 12 peti yang berisi tulang yang berisikan 63 orang. Salah satu peti dihias dengan indah dan bernamakan "Yusuf bin (anak dari) Kayafas. Nama itu merupakan Imam Besar yang menahan Tuhan Yesus, sebagaimana juga didokumentasikan oleh Josephus dalam bukunya Antiquites 18:2,2;4,3. Juga ditemukan tulang dari seorang pria tua berusia 60 tahun, yang hampir dapat dipastikan adalah Kayafas yang disebut dalam Perjanjian Baru. Hal ini merupakan penemuan besar karena untuk pertama kalinya, ditemukan jasad yang merupakan bukti fisik dari orang-orang yang disebutkan dalam Alkitab.
Ossuary of Caiaphas the High Priest

 

 

 

 

Kaisar Agustus

Merupakan seorang politikus dan administrator yang terkenal, Agustus memerintah Roma dari tahun 27 Sebelum Masehi—14 Sesudah Masehi. Agustuslah yang mengeluarkan perintah sensus untuk seluruh Romawi, hal inilah yang membawa Yusuf dan Maria ke Betlehem, dimana Yesus dilahirkan (Lukas 2:1-7). Agustus mendirikan bagi dirinya sendiri satu kuburan megah, di sebelah timur sungai Tiber, 1.25 mil dari barat daya Roma. Masih terdapat sampai sekarang di tengah-tenga Piazza Augusto Imperatore.
Kuburan tersebut berdiameter 285 kaki dan tingginya 143 kaki di atasnya terletak patung sang kaisar. Abunya diletakkan dalam guci dan diletakkan di tengah ruangan, sedang abu para anggota keluarga diletakkan di sekitarnya sepanjang koridor ruangan tersebut. Sekalipun gucinya ditemukan namun abunya sudah lama hilang.

Kuburan para Bapa Bangsa

Alkitab mengatakan bahwa Sarah, Abraham, Ishak, Ribka, Lea dan Yakub dikuburkan di Hebron, di gua yang disebut Gua Makhpela, yang dibeli oleh Abraham (Kejadian 23).
Secara tradisional kuburan ini berlokasi di bawah Haram el-Khalil (dalam terjemahan bebas; tempat suci bagi sahabat Tuhan) di Hebron, sekarang menjadi Mesjid. Satu-satunya catatan yang diperoleh adalah pada masa kejayaan Yunani (2 abad sebelum Yesus Kristus), yang menyatakan bahwa telah ditemukan lokasi asli dari kuburan para bapa bangsa ini. Gua ini kemudian dieksplorasi oleh Augustine Cannons pada tahun 1119, dimana pada saat itu mereka mengklaim telah menemukan tulang belulang dari para Bapa bangsa ini.

 

 

 

 

Kuburan Daud dan Solomo

Selama masa pemerintahan raja-raja, jenazah raja Yehuda dimakamkan di kota Daud. Kota Daud terletak di sebelah selatan Yerusalem sekarang, ada dua monumen kuburan yang dipercaya para ahli bahwa itu merupakan kuburan dari Daud dan Solomo. Sayangnya kuburan itu telah rusak sehingga tak dapat diidentifikasi lagi. Pada area yang sama banyak ditemukan kuburan jaman besi, yang diperkirakan merupakan kuburan para raja Yehuda.
Satu perkecualian secara adat bagi Raja Uzia. Karena ia terkena lepra, ia tak dikuburkan bersama raja lainnya, “dan ia dikuburkan di samping nenek moyangnya di lading dekat pekuburan raja-raja, karena ia berpenyakit kusta kata orang-orang” (II Tawarikh 26:23).
Namun ditemukan suatu prasasti menarik yang tertanggal tahun 1 Sesudah Masehi pada tahun 1931 di Bukit Zaitun yang menyebutkan, “Di sini tersimpan tulang belulang Uzia, Raja Yehuda- jangan dibuka.” Hal ini diperkirakan karena sakit lepranya tulang belulang Raja Uzia dipindahkan dari kuburan raja, ke lokasi lain.
Tunnel tumbs

 

 

 

 

Sirus Agung (Koresh)

Sirus memerintah kerajaan Persia pada tahun 559-530 Sebelum Masehi, ia terkenal karena menaklukkan Babilonia pada tahun 539 Sebelum Masehi. Pada abad 8 Sebelum Masehi Nabi Yesaya telah menubuatkan kekalahannya (Yesaya 45:13) dan dikatakan bahwa Sirus akan berkata “dan yang akan melepaskan orang-orangku dalam pembuangan” (Yesaya 45:13). Catatan mengenai Sirus melepaskan orang Yahudi tak hanya dicatat dalam Alkitab (II Tawarikh 36 22-23, Ezra 1:2-4), tapi juga ditemukan dalam Tabung Sirus. Tabung Sirus merupakan catatan kuno dari Kerajaan Persia, catatan tersebut berbunyi, “Saya (Sirus) yang mengumpulkan mereka orang asing dari tempat asalnya, dan mengembalikan mereka ke tempat asalnya.”
Sirus dikuburkan di kuburan batu sederhana di luar ibukotanya, sekarang menjadi kota Pasargadae di Iran modern. Menurut ahli sejarah Strabo, prasasti yang ditemukan di kuburan tersebut berbunyi," Saya Sirus, anak Kambises, yang mendirikan Kerajaan Persia dan menjadi raja Asia…… (Geography xv.37)

 

 

 

 

Darius I

Darius I adalah raja kerajaan Persia pada tahun 522-486 Sebelum Masehi. Ia memberikan ijin untuk membangun kembali Bait Allah (Ezra 6:1-12), yang sempat tertunda selama 10 tahun.
Kuburannya ditemukan dalam bentuk tiga monumen kuburan dekat dengan ibukota Persia, Persepolis,Iran. Prasasti yang ditemukan pada kuburannya berbunyi, Raja Darius menyatakan: Raja, atau siapapun yang berjaya setelah saya, lindungi dirimu dari dusta. Janga pernah ,mempercayai orang yang berdusta. …Percayalah pada apa yang saya lakukan dan katakan kebenaran pada rakyat. Janganlah menyimpang darinya. Jika engkau tak menyimpang dari hal ini dan melakukan kebenaran terhadap rakyat, maka Ahura Mayda (Dewa Kebaikan agama Zoroaster, agama populer yang berlaku di kerajaan Persia) melindungi engkau…
Selain kuburannya juga ditemukan kuburan raja Persia lainnya yaitu Xerxes (Ahasyweros) (485-486 SM), Artaxerxes I (465-424 SM) dan Darius II (423-405 SM). Tak ditemukan prasasti dalam kuburan mereka untuk lebih memastikan identifikasi lebih lanjut. Xerxes adalah Ahasyweros dalam kitab Ester, raja yang menikahi Ester. Ezra menyebutnya dalam Ezra 7:1) dan Nehemia adalah juru minuman (Nehemia 2:1) raja Artaxerxes I. Raja ini mengizinkan Ezra dan Nehemia untuk kembali ke Yerusalem, Ezra bertugas untuk melakukan tugas keagamaan dan peradilan (Ezra 7:12-26) dan Nehemia untuk kembali membangun tembok kota (Nehemia 2:1-9). Darius II mungkin disebutkan dalam Nehemia 12:22 tapi hal ini belum dipastikan.


Answer Sheet, Jagoan Ukulele dari Yogyakarta



Ogi dan Rebet, dua anak muda dari Yogyakarta, punya potensi yang luar biasa di dunia musik. Mereka memiliki kemampuan menulis lagu yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Mengusung nama Answer Sheet, Ogi dan Rebet lebih banyak mengandalkan ukulele sebagai instrumen musik utamanya. Di tangan mereka, instrumen kecil ini berhasil menjadi senjata maut. Suara unik dari ukulele berhasil mereka maksimalkan.

Terbentuk di tahun 2009, Answer Sheet kerap membuat lagu yang sederhana. Aransemen musik yang simpel terdengar jujur. Bersanding serasi dengan lirik-liriknya yang juga tidak macam-macam. Sang vokalis bernyanyi dengan pelafalan Bahasa Inggris yang terbilang bagus. Dia pun tidak sok-sokan mengambil nada-nada yang susah. Nada-nada dirangkai dengan baik sehingga menghasilkan hook-hook yang membuai di lagu-lagu mereka.

Dengarkan saja lagu-lagu mereka seperti “A Love Beach, Sadranan”, “Stay, Leave”,  dan “The Pleasant Drink of United Ink”. Kedamaian akan menghampiri pikiran, dan terbebas sesaat dari tekanan yang menerpa. Kejujuran mereka dalam bermusik akan langsung terasa.

Dulu, Ogi dan Rebet punya latar belakang musik yang berbeda. Ogi adalah drummer untuk sebuah band deathcore, sementara Rebet asyik dengan proyek musik electro. Kini, mereka jatuh cinta dengan ukulele, dan ingin bereksperimen dengan alat musik kecil tersebut.

Saat ini mereka sedang menyelesaikan proses rekaman album penuh pertama “Answer Sheet”. Mereka membagi sedikit cerita kepada Yahoo! Indonesia.

Sudah sampai mana proses pembuatan album kalian?
Kami sekarang lagi proses menyempurnakan rekaman. Tinggal satu kali lagi rekaman lagi, selesai. Langsung lanjut proses mixing.

Ukulele masih jadi instrumen utama kalian. Ada penambahan atau perkembangan apa lagi untuk album ini?
Answer Sheet akan selalu pakai ukulele, apapun kemasannya. Untuk album ini kami banyak memasukkan unsur-unsur etnik dan ambient. Ada juga lagu yang sengaja kami biarkan menjadi lagu instrumental. Jadi lebih campur-campur, hehehe. Kalau instrumennya paling kami pakai bass, keyboard, beberapa perkusi tambahan.

Apakah semua proses kreatif ada di tangan kalian? Atau ada campur tangan dari pihak lain?
Untuk proses kreatif seperti penulisan lagu dan keputusan di dalam studio, tetap dari kami berdua. Bantuan dari teman-teman lebih kepada urusan teknis ya. Ada teman yang membantu merekam bass, ada operator yang membantu kami rekaman. Biasanya mereka juga suka memberi masukan sih, tapi keputusan tetap di kami berdua.

Ada musik yang mempengaruhi kalian saat membuat album ini?
Di beberapa saat, kami sepertinya terlalu banyak mendengarkan musisi ambient/post rock seperti Explosions in the Sky, This Will Destroy You, Sigur Ros, dan lain-lain. Hahaha! Makanya kami jadi banyak bermain ambient. Tapi secara keseluruhan masih sama seperti dulu sih. Kami banyak mendengarkan Beirut, Jens Lekman, Dent May & His Magnificent Ukulele, Jake Shimabukuro, Maritime, Adam Sandler, dan Hello Goodbye.

NASA Perluas Perburuan Planet Luar Angkasa

WASHINGTON - Astronom terus berburu planet-planet yang belum terungkap pada sistem tata surya. Menurut riset NASA yang bertempat di Mountain View, teleskop pesawat ruang angkasa Kepler akan melanjutkan pengamatan pada 170 ribu bintang di konstelasi atau rasi bintang yang bernama Cygnus dan Lyra.
Seperti dilansir Sfgate, Kamis (5/4/2012), Komite Ilmuwan independen telah me-review misi pesawat ruang angkasa Kepler dan menilainya sebagai kesuksesan luar biasa. Komite itu juga mengatakan, pencapaian misi Kepler menghasilkan temuan baru pada sistem tata surya di galaksi Bima Sakti.
Sejak peluncuran misi Kepler pada November 2009, para ilmuwan telah mengamati teleskop yang mengidentifikasi sekira 2.300 calon planet. Kini, ilmuwan mengonfirmasi telah menemukan 61 planet baru yang ada di galaksi Bima Sakti. Astronom dari seluruh dunia bersepakat, semua objek yang mengorbit di luar sistem tata surya dikenal dengan nama Exoplanets.
Fisikawan dan pemimpin tim Kepler Internasional, William J. Borucki, mengatakan ada 38 Exoplanets yang kemungkinan memiliki kandungan cairan, bahkan kehidupan. Sebelum ilmuwan menetapkan setiap kandidat planet ini adalah Exoplanets yang sesungguhnya. Objek itu harus mengikuti paling tidak tiga transit pada bintang yang mengorbitnya.
Keputusan NASA pada Kepler ini tidak hanya memperluas misi pencarian planet baru, tetapi juga akan memungkinkan untuk pemberian detail informasi dari setiap objek baru yang ditemukan di luar angkasa. "Sekarang, kami memiliki waktu untuk mengamati lima atau enam, bahkan delapan transit. Baik itu (planet) yang berbatu seperti Bumi atau gas raksasa seperti Jupiter," pungkasnya.
Biaya misi Kepler pada peluncuran awalnya sekira USD500 juta untuk satelit serta teleskop. Anggaran untuk perluasan misi Kepler selama empat tahun ke depan ini akan memakan biaya USD18 juta per tahun.

Kedaulatan Negara Jangan Tergadai


Kita semua ingat pada penghujung Januari 2012 bahwa negara Jerman mengeluarkan proposal atas nama Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) kepada negara Yunani yang mengalami kesulitan ekonomi dalam negerinya sehingga “sovereign debt” atau surat hutang negara mereka berstatus default. Proposal yang bocor ke hampir seluruh media di Eropa waktu itu menggegerkan politik masing-masing anggota MEE. Karena proposal itu berisi kesediaan MEE (dalam hal ini Jerman dan Perancis) bersedia memberi dana talangan atau “bail out” kepada Yunani asal segala pengeluaran dan penerimaan atau budget negara Yunani sepenuhnya akan di control oleh MEE (atau kedua negara tadi).
Yunani waktu itu secara resmi mengeluarkan sikap bahwa Yunani menolak proposal tersebut karena ini menyangkut Kedaulatan Negara yang tidak bisa ditawar, tambahan pula proposal itu juga memancing rasa nasionalisme yang tinggi di negeri ini. Tapi Pemerintah Yunani berada di persimpangan jalan antara menjaga kedaulatan negerinya dan menerima bail out. Kalau tidak diterima dana talangan itu maka perekonomian Yunani akan bertambak kolap, dan demonstrasi mahasiswa, buruh, guru, dokter, para pensiunan dan sebagainya akan bertambah marak dan mengganggu kestabilan negeri itu. Kalau diterima, maka kedaulatan negaranya untuk mengatur pendapatan dan pengeluaran negaranya sepenuhnya di “atur” oleh negara lain.
Krisis Yunani dimulai pada tahun 2009, sebagai akibat dari krisis keuangan global tahun 2008 yang dimulai dengan kolapnya perekonomian AS karena “Subprime Mortgage”. Sejak lama pemerintah Yunani di jaman pemerintahan George Papandreou yang dipilih tahu 2009 di ketahui bahwa pemerintah sebelumnya meninggalkan deficit anggaran sebesar 6% dari GDP nya. Namun pada kenyataanya deficit itu adalah lebih tinggi yaitu 12.7% dari GDP.
Pengumuman resmi tentang sebenarnya angka deficit itu mengejutkan para investor yang memiliki saham-saham hutang pemerintah Yunani. Misalkan Perancis, Inggris dan Jerman memiliki lebih dari USD$ 56 milyar saham berupa surat hutang Yunani. Akhirnya pasar modal di Eropa dan di dunia mulai menurun confidence atau kepercayaan pada surat berharga atau saham pemerintah Yunani dan di anggap default atau tidak mampu membayar hutang pada para investor. Efek domino terjadi sampai sekarang, negara-negara anggota MEE satu demi satu berguguran perekonomiannya misalnya Irlandia, Spanyol, Itali dan di khawatirkan merembet ke negara anggota yang ekonomi besar seperti Jerman dan Perancis.
Pelajaran dari Yunani ini, menjadi pelajaran berharga bagi Indonesia yang pernah berhutang pada banyak negara, dan lembaga keuangan dunia seperti IMF dan Bank Dunia. Semua kebijakan ekonomi Indonesia harus “tunduk patuh” pada negara yang memberi hutang. “No Free Lunch” begitu kalimat yang umum kita dengar yang bermakna tidak ada sesuatu yang gratis atau Cuma-Cuma itu.
Hutang luar negeri Indonesia dulu pernah mencapai sekitar USD 145 milyar dan Indonesia masih untung tidak seperti Yunani, karena bisa membayar hutang itu dengan baik. Sekarang hutang luar negeri Indonesia naik menjadi sekitar USD 180 milyar. Saya sering menulis angka hutang ini dihadapan para mahasiswa saya, misalkan 180 milyar itu angka ’0′-nya sembilan yaitu: 180.000.000.000, dan ini belum US dolar, saya katakan pada mahasiswa kalau kita patok 1 US dolar sama dengan Rp 10.000 (supaya gampang perkaliannya), maka angka hutang itu terlihat: Rp. 1.800.000.000.000.000!. Lalu saya suruh mahasiswa membacanya. Sebagian besar komat-kamit tidak bisa menyebutkannya.
Memang Presiden SBY pernah menjelaskan didepan para wartawan bahwa meskipun hutang luar negeri kita itu naik, akan tetapi rasionya terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) menurun. Beliau menjelaskan benar bahwa hutang luar negeri kita menjadi Rp 1.816 trilliun tahun 2011, tapi PDB kita Rp 7.222 trilliun. Jadi rasio hutang terhadap PDB kecil. Dibanding sebelumnya rasio hutang kita hampir mencapai 50% dari PDB.
Akan tetapi, meskipun angka hutang luar negeri yang meningkat itu masih dianggap “Aman”., ada baiknya bangsa ini tidak terperangkap dengan mindset seperti itu, karena apapun namanya hutang itu maka persoalan Kedaulatan Negera harus juga diperhitungkan. Dan lagi pula tidak ada negara manapun di dunia ini yang kaya karena hutang.


SUMBER berita.plasa.msn.com
Oleh: Ahmad Cholis Hamzah, MSc*)
 *) Alumni University of London, dan Universitas Airlangga dan sekarang dosen di STIE PERBANAS Surabaya.

Bubur Ayam After Midnight in Jakarta

It’s a rainy weeknight in Central Jakarta and the streets are dim and wet, slashed by the occasional passing motorcycle. The cafes and restaurants are closing their doors and even the street stalls are running out of food. There’s only one place to go: The steps of Pasar Hias Rias Cikini.

The entrance to a shopping plaza by day, the steps are turned into an eatery by night, serving up steaming hot bowls of bubur ayam (chicken porridge), the perfect comfort food for drizzly weather. Bubur ayam is often eaten for breakfast, but here it is served as a late-night snack between 9 p.m. and midnight, or later on weekends.

If you go for the complete meal, here’s what you can expect: A generous serving of rice porridge with chunks of fried Chinese cakwe bread, topped with shredded chicken, a runny egg, a scattering of bitter emping crackers, a spoonful of bright sambal and a tightly wound bundle of liver and entrails known as hati ampela . As if this wasn’t enough flavor for one bowl, each table provides a basket of additional condiments, including powdered white pepper, extra chili sauce and both sweet and salty soy sauce.

The bubur ayam here is pricier than some, at Rp 16,000 ($1.80) for all the trimmings, but the loyal following during the week and crowds on weekends show that most customers find the price is worth it. Then there is the added bonus of live music while you eat.

Musician Ibe Manuputi has been playing here most nights for the past three years. Armed with a repertoire of hundreds of songs, he sets up his keyboard on the plaza steps, ready to play late into the night.

“I can play a huge variety of songs, whatever people want to hear,” he says. “I only have to hear a song a few times before I get it.”

Ibe downloads midi backing tracks from the Internet and improvises accompaniments to play over the top. For more than a year, he has been joined at the eatery by 20-year-old singer Tiwi. He jokes that she’s his girlfriend.

“I’m not your girlfriend,” she says, with that look that young women reserve for their embarrassing fathers.

Tiwi is a big Whitney Houston fan, and has uploaded plenty of tribute covers to the singer on YouTube. But she’s ready to sing anything people want to hear.

“After she passed away recently, there have been so many people requesting songs by Whitney,” Tiwi says. “But I can sing anything — guys’ or girls’ parts — Ibe just brings it to the right pitch on the keyboard.”

Seated cross-legged on bamboo mats covering the plaza steps, or at red plastic stools by the roadside, customers can be seen hunched over their hot meals watching Ibe and Tiwi play. The synthesized beats echo across the damp pavement, with all the melancholy of cheery music in a quiet place.

Server Adi says the place is much more lively on weekends.

“Friday, Saturday, it can go all night,” he says. Families and friends gather for birthday parties, sometimes even singing and dancing along to the music. Anyone who wants to sing is welcome to take over the mic.

Adi and the other servers dash up and down the market steps with bowls of food, expertly slipping off their shoes as they step onto the mats. The kitchen is a simple set-up by the curb, sheltered behind a kaki lima food cart. There are rice cookers bubbling away full of porridge, bowls swimming with raw eggs and fresh sambal, and chicken carcasses strung up behind the glass. Guavas, starfruit and avocados are stacked ready to make juice.

The staff here are all male, and young. They laugh and joke in their uniforms, shoving one another out of the way in the makeshift kitchen. When there’s little to do, they’ll sing along to the music, or even take the mic themselves.

Aside from the fact that these young guys can throw together a mean bowl of bubur ayam, it’s the friendly atmosphere that keeps people coming back.

“I used to eat here all the time with my friends,” says singer Tiwi. “They used to encourage me to get up and sing. Now I’m here five nights a week.”






Location:
Bubur ayam at Pasar Hias Rias Cikini
Jl. Cikini Raya No. 90
Central Jakarta
From 9 p.m.


SUMBER thejakartaglobe.com 
Catriona Richards | April 04, 2012

Word on the Street: Indonesians Weigh in on Fuel Hikes



Late last Friday, the House of Representatives rejected the government’s push to increase the price of fuel following a week of protests in cities across Indonesia.

Instead of the government’s place to increase the price of low-octane Premium from Rp 4,500 to Rp 6,000 (50 cents to 65 cents), lawmakers agreed to a formula that will only allow a price increase if the world oil price surges above the price presumed in the national budget.

Economists say the rise in prices of goods and services in recent weeks can be linked to the now-redundant fuel price plan, with some sellers factoring in higher costs and others merely seeking to exploit public expectations.

The Jakarta Globe spoke to four residents of the capital to find out how they see the issue.

Imam Safii, 45, public minivan driver

I’m not sure whether I should feel glad or not about the government delaying the increase to the fuel price. I mean, they will do it eventually anyway. As a citizen, I think all we can do is obey whatever the government has decided. If they say the fuel price should go up, then we follow it. If they say it stays, well, that’s good.

However, I do think that a fuel price hike is unavoidable. This will happen sooner or later, and take place regularly. I think it is a bit funny that the price of drinking water per liter is almost the same as the price of a liter of fuel.

For someone like me, and possibly for many people out there, the price of fuel or how much it increases doesn’t matter. What is more concerning is that earning a living should not be this difficult.

I make around Rp 80,000 ($9) a day. I used to be able to send Rp 1.5 million to Rp 2 million to my family each month, but now I consider myself lucky if I can send them Rp 700,000. I don’t how it could happen, perhaps because there are more and more angkots [public minivans] allowed to operate.

I really think there should be more jobs available. I need money to feed my wife and three children. But things just get harder each day.

Andi Husniyati Malarangeng, 60, retired civil servant

I believe that whatever decision is taken by the government is for the sake of all the people of Indonesia. There is no way they would intentionally put us in a bad condition. The government has people who know what’s best for our economy.

Regarding the fuel price hike, I see it as something that actually needs to take place in accordance with the world economy. World oil prices have increased since last year, so there is no way Indonesia can avoid increasing the fuel price. How would that be possible?

I know it is hard for many people, including me, but I believe we will be able to adjust to it later on. It’s not like it has never happened before. We were always able to adjust to the increase, although it took time.

What I think the government should have done was explained the increase and helped people understand that fuel prices will always rise — it’s something that we can’t avoid. They should have anticipated the protests.

The subsidized fuel policy was good, but it didn’t quite reach the target. What I think the government should focus on next ensuring that each of their programs reach their goal.

Muchlis Bahar, 20, university student

In my opinion, the government’s decision to postpone the fuel price hike will subdue the anger of the students protesting and the people of Indonesia in general. Now we have the chance to see how things go in the next six months.

I think it is actually time to increase the fuel price, considering that the world oil price has increased for some time. Fuel prices in other countries are much higher than prices here.

The anger and protests might have been the result of the subsidy policies themselves. We are so used to being helped that once that help is taken from us, we are unable to become independent. It is understandable because other prices will also increase, and it leaves us to worry whether we will be able to adjust to the changes or not.

Farida Machdar, 72, housewife

For a housewife like me, I think it is good that the government delayed the fuel price hike so we can adjust to the increase. Apart from that, I understand that the government will need to increase it, regardless. We just feel that we are not ready at this moment.

I don’t know if it is possible, but I really wish the increase would happen gradually. For example, if the increase is Rp 1,500; they shouldn’t do it all at once. Make it little by little. This will help us adjust. The amount of the planned increase, Rp 1,500, is enough to make the prices of other goods rocket upward. The prices of basic needs have already gone up because vendors have raised their prices to adjust in anticipation, even before the decision was made.

I can under-stand if people were angry and felt the need to protest, and when things like this happen, they tend to destroy things and run amok. Having seen this, the government should be able to anticipate this reaction the next time they try to do something like this.


Identifikasi Modals :
  • This will happen sooner or later, and take place regularly. =  uses : 100% certainty
  • I used to be able to send Rp 1.5 million to Rp 2 million to my family each month  =  uses : Repeated action in the past  
  • I used to be able to send Rp 1.5 million to Rp 2 million to my family each month  =  uses : Ability
  • They should have anticipated the protests. =  uses : Advisability  
  • The anger and protests might have been the result of the subsidy policies themselves. =  uses : Less than 50% certainty
  • I can under-stand if people were angry and felt the need to protest, and when things like this happen  =  uses : Ability/possibility