Thursday, November 10, 2011

Tulisan 3 Bahasa Indonesia 2

Ada yang tau buku "Life is Colorful? Bersama Dia Mewarnai Dunia" ? Buku ini ditulis oleh Xavier Quentin Pranata. Sebenernya aku udah lama juga beli ini buku, tapi gak tau sibuk atau memang males buka plastik ini buku, jadi buku ini belum dibaca-baca juga. Satu bulan yang lalu akhirnya dibacalah buku ini. 
Baru baca yang pertama yang judulnya Apa itu Cinta, isinya udah menarik banget. Bisa dibilang itu faktanya. contohnya, kalau tanganmu tidak dapat berhenti memegang tangannya, itu bukan cinta, tapi nafsu ; kalau kamu menginginkannya karena tahu kamu akan kesepian, itu bukan cinta, tapi kesepian ; kalau kamu mengatakan kepadanya bahwa dia adalah satu-satunya hal yang kamu pikirkan, itu bukan cinta, tapi gombal. Sebenernya sudah cukup jelas, setulus-tulusnya cinta manusia, cuma cinta Tuhan yang tulus dan tanpa ego. 
Ada lagi yang lainnya, I Love Indonesia. Isinya benar-benar mengingatkan kita kalau negara kita Indonesia tidak kalah hebat dengan negara lain. Misalnya saja, ada seorang turis Amerika yang baru saja datang ke Indonesia. Saat tiba di bandara Soekarno Hatta, dia berpikir kalau Indonesia masih primitif (aaaiiiiiih itu bule songong amat yah). Selama perjalanan dia selalu membanggakan negaranya Amerika dengan sombong, seperti berkata kalau di Amerika membangun jalan tol tidak sampai satu tahun, membangun gedung pencakar langit hanya sekitar enam bulan. Tapi saat turis ini tiba di Monas, dia dengan penuh bingung melihat Monas yang tinggi menjulang (norak yah tuh bule haha). Lalu dia bertanya pada temannya "Itu bangunan apa yang tinggi menjulang?" dan temannya menjawab "Entah ya. Tampaknya kemarin belum ada". Ternyata orang Indonesia lebih jago ya. Harusnya dengan seperti ini kita harus lebih bangga dengan negara kita Indonesia. Bangga kita punya Tari Kecak, Reog Ponorogo, Tempe, Batik, Wayang. Jangan sampai warisan-warisan hebat yang sudah Indonesia punya ini diakuin atau bahkan direbut sama negara malingsia, eh maksudnya malaysia, kayak 2 pulau kita yang sudah direbut sama mereka. Menyedihkan.
Itu beberapa isi dari buku Life is Colorful. Menurutku sangat inspiratif sekali. Buat anak-anak Tuhan, tidak ada salahnya membaca buku ini.


Tunjung G / 21209039 / 3EB11

Tugas 2 Bahasa Indonesia 2


Kalau melihat gambar karikatur ini, mungkin kita bisa membayangkan betapa bahagianya para anggota DPR. Mereka hidup mewah terjamin dengan gaji cukup bahkan di atas cukup. Rumah dan mobil mewah dari Negara (eh dari uang rakyat kayaknya yah), saat rapat belum tentu anggota-anggota DPR itu menyimak apa yang sedang dibahas, bahkan ada yang tidak hadir dengan seribu macam alasan. Padahal kerja mereka itu kan untuk membantu rakyat Indonesia karena mereka itu adalah wakil rakyat. Nyatanya??? Malah duit rakyat yang dimakan sama mereka (ini fakta yang bisa kita lihat dari news di TV atau Koran lho).
            Yang ada pada karikatur ini adalah salah satu kegiatan anggota DPR di Indonesia, yaitu kunjungan kerja DPR ke luar negeri. Waktu itu pernah ada berita kalau anggota DPR melakukan study banding ke luar negeri. Tidak tahu apa yang dibandingkan. Bahkan sempat terdengar kalau saat study banding itu dilakukan, para anggota DPR yang melakukan study banding tidak bisa menjawab beberapa pertanyaan dari mahasiswa asal Indonesia yang sedang kuliah di luar negeri. Sangat memprihatikan dan melakukan.
            Bagaimana tidak memprihatikan, mereka para anggota DPR menggunakan anggaran yang tidak bisa dibilang sedikit untuk melakukan kunjungan ke luar negeri. Entah untuk tujuan apa. Tapi apakah ada hasil untuk kemajuan Negara ini? Sepertinya tidak. Tidak ada manfaatnya sama sekali. Dari pada anggaran yang jumlahnya besar itu digunakan untuk kunjungan ke luar negeri yang hasilnya pun belum tentu jelas untuk rakyat dan Negara, lebih baik anggaran tersebut digunakan untuk membantu rakyat miskin dan terlantar. Masih banyak rakyat hidup kekurangan. Bagaimana bisa Negara ini disebut Negara maju, kalau rakyatnya masih banyak yang hidup berkekurangan, sulit mendapat pekerjaan, bahkan pengemis merajalela. Benar-benar miris. 

Sumber gambar : google.com

Tunjung G / 21209039/ 3EB11

Wednesday, November 9, 2011

Tulisan 1 Pengantar Bisnis

Cara membangun perusahaan ada 3, yaitu : 
  1.        Membeli perusahaan yang telah dibangun
  2.              Memulai perusahaan baru 
    3.          Membeli hak lisensi (waralaba/franchising)

    1. Membeli perusahaan yang telah dibangun
    Beberapa pengusaha yang ingin memulai usahanya ada yang memilih membeli perusahaan yang telah dibangun. Karena sebagian dari pengusaha tersebut berpikir bahwa dengan membeli perusahaan yang telah ada, dapat memudahkan mereka dalam berusaha/berbisnis. Banyak factor seperti, lokasi perusahaan yang telah dibangun sangat strategis dan bisnis yang sudah menguasai pasar, pemilik baru dapat memanfaatkan pengalaman dari pemilik lama, perusahaan yang sudah sukses dapat terus sukses, karyawan dan pemasok sudah ada, peralatan telah terpasang dan kapasitas produktif telah diketahui, persediaan sudah tersedia dan fasilitas pembelian kredit sudah ada, pemilik baru dapat langsung menjalankan perusahaannya. Tapi dengan membeli perusahaan yang telah dibangun/sudah ada belum tentu membawa keuntungan bagi si pemilik baru. Bisa saja perusahaan yang telah dibangun yang dibeli tidak sehebat yang dibayangkan. Misalnya, harga perusahaan yang terlalu mahal, pemilik lama telah menciptakan citra buruk, perubahan dan inovasi perusahaan yang sulit diterapkan, dan hal ini menyebabkan kerugian. Seorang wirausahawan harus penuh ketelitian dan dengan proses yang benar bila ingin membeli perusahaan yang telah ada untuk meminimalisir kerugian yang mungkin akan di dapat, atau bahkan menghindari kerugian. Dengan proses due diligence (penyelidikan yang mendalam) yang dilakukan dengan cara menganalisis dan mengevaluasi perusahaan memerlukan waktu yang sama dengan pengembangan rencana perusahaan menyeluruh untuk perusahaan yang baru berdiri. Meneliti suatu perusahaan untuk menemukan kondisi dan nilai sesungguhnya akan membutuhkan waktu, dedikasi dan seperti sebutannya, kehati-hatian, tetapi proses tersebut berharga karena dapat mencegah seorang wirausahawan membeli perusahaan yang ditakdirkan untuk gagal. Ketika mempertimbangkan untuk membeli suatu perusahaan, aturan pertamanya adalah “ Jangan tergesa-gesa mengikat perjanjian”. Mengambil jalan pintas ketika menyelidiki suatu perusahaan yang akan diakuisisi hampir selalu mengarah pada kejutan yang tidak menyenangkan.
    Contoh perusahaan : COCA COLA, STARBUCKS & HM SAMPOERNA

    Sumber :

     
    2. Memulai perusahaan baru
    Setiap orang yang ingin memulai usaha baru syaratnya hanya satu adalah mempunyai sebuah mimpi. Mimpi dapat memiliki perusahaan sendiri. Karena dari mimpi, mungkin saja timbul gagasan-gagasan atau ide-ide yang luar biasa dan akhirnya menciptakan peluang bisnis baru yang menguntungkan. Dengan modal gagasan atau ide bisnis dari sebuah mimpi yang besar yang dimiliki, langkah selanjutnya dalam memulai suatu usaha baru adalah sebagai berikut :
    -          Tentukan gagasan bisnis yang akan dikembangkan
    Untuk memulai suatu usaha bisnis baru harus melihat dari kemampuan yang dimiliki, minat atau bakat yang dimiliki tanpa melupakan factor peluang pasar di masyarakat luas agar mempermudah segala usaha yang akan dicoba. Banyak pengusaha-pengusaha sukses dengan bisnis mereka, karena mereka memilih bidang bisnis yang mereka sukai, sehingga mereka lebih ingin dan terus mengembangkan usaha mereka. Ada juga pengusaha yang terbilang unik, yaitu memilih usaha bisnis yang jarang atau belum pernah ada di pasaran, atau pun membuka usaha yang telah banyak di pasaran tapi tetap melihat kepada peluang pasar yang masih besar.
    -          Buatlah visi dan misi usaha\
    Agar tujuan usaha dan langkah usaha dapat terkonsep dengan baik, sebuah usaha harus memiliki visi dan misi yang baik, untuk menunjang pengembangan usaha yang dibangun. Sekecil apapun usaha yang telah dilakukan, pasti akan mempengaruhi kinerja yang diperoleh bagi perusahaan.
    -          Action
    Gagasan atau ide bisnis yang dimiliki jangan hanya dipikirkan saja, tapi harus segera dilaksanakan dengan penuh ketekunan, keyakinan, agar rencana memulai perusahaan baru berjalan dengan terkonsep. Karena setiap usaha membutuhkan perjuangan dan kerja keras.
    -          Selalu belajar dan lakukan pengamatan
    Sebagai pengusaha baru yang baru memulai usaha, harus mau belajar dari pengusaha yang lebih berpengalaman di bidang bisnis yang sama, dan melakukan pengamatan strategi yang mereka lakukan. Dan juga perdalam pengetahuan agar bisnis berjalan lancear, dan inovatif dalam melakukan perubahan.
    -          Hadapi, hayati serta nikmati hambatan atau kegagalan
    Setiap usaha tidak selalu menghasilkan hasil yang diinginkan, sebaiknya sebagai seorang pengusaha terutama pengusaha baru harus selalu berpikir positif di setiap tantangan dan hambatan dalam berbisnis. Oleh karena itu, hadapi, hayati serta nikmati hambatan usaha karena akan menguatkan mental usaha kita dan menambah kemampuan kita dalam membangun usaha.
    Contoh perusahaan : PT Global Sejahtera, Clarion Indonesia, PT Jatiwarna Gas Utama
    Sumber : http://bisnisukm.com/bagaimana-cara-memulai-usaha.html
3. Membeli hak lisensi (waralaba/franchising)
Franchise atau waralaba adalah sebuah pemberian lisensi oleh suatu pihak (perorangan atau perusahaan) sebagai pemberi franchise, kepada pihak lain sebagai penerima franchise, untuk berusaha dengan menggunakan merk dagang dengan menggunakan keseluruhan sistem bisnisnya. Pemberi franchise disebut franchisor, dan penerima franchise disebut franchisee. Franchise sendiri merupakan sebuah bentuk strategi usaha yang bertujuan untuk memperlebar jangkauan usaha dalam meningkatkan pangsa pasar dan penjualan. Si pemilik franchise (trade mark) melisensikan merk tersebut kepada pihak lain untuk menggunakannya dalam menjual barang dan jasa. Bisnis usaha ini merupakan pilihan berwirausaha dan berekspansi dengan resiko lebih kecil. Secara umum franchise merupakan jalan keluar alternative yang relative aman bagi calon pengusaha baru yang ingin terjun memiliki bisnis sendiri. Langkah awal dalam proses pembelian hak franchise adalah memilih konsep bisnis yang berada dalam kemampuan financial, serta yang sesuai dengan pendidikan, kemampuan, minat atau bakat, dan gaya hidup. Selanjutnya calon pengusaha harus melihat peluang yang ditawarkan franchisor, dan memutuskan apakah yang ditawarkan franchisor menguntungkan atau tidak. Kemudian membeli franchise dari perusahaan tersebut dengan membayar sejumlah biaya yang disebut initial fee atau franchise fee. Sebagai imbalannya yaitu mendapatkan hak untuk berdagang di bawah dan sistem yang sama, pelatihan, serta berbagai keuntungan lainnya. Format bisnis franchise harus menguntungkan bagi kedua pihak, dimana franchise bertugas memikirkan cara-cara memaksimalkan penjualan dan keuntungan di outletnya sendiri. Sedangkan franchisor berkonsentrasi menjaga nilai kompetitif produknya, dan mendukung franchisee untuk memusatkan upayanya secara efektif.
Contoh perusahaan : Cipaganti Car, J.CO DONUTS & COFFEE, PAPA RON'S PIZZA
Sumber :

 Tunjung Gumelar / 21209039/ 1eb01