Friday, April 6, 2012

Apakah Kuburan Orang-Orang Dalam Alkitab Ditemukan?

Ada banyak “kuburan tradisional” sesuai dengan orang yang tercantum dalam Alkitab, terkadang ada beberapa situs untuk satu individu! Dalam banyak kasus, tak ditemukan bukti sejarah atau arkeologi untuk mendukung identifikasi. Sekalipun demikian paling sedikit ada tujuh situs yang menunjukkan bukti kuat sekalipun tidak pasti, bukti untuk lokasi orang-orang yang terdapat di Alkitab. 
Palm Sunday pilgrims inside Holy Sepulchre Church

 

 


Yesus Kristus

Saat ini di Yerusalem, terdapat dua lokasi yang diklaim sebagai kuburan Yesus yaitu di Gereja: “Holly Sepulchre” dan “Garden Tomb.” “Gereja Garden Tomb” diklaim sejak tahun 1800 namun tempat ini kurang memperoleh dukungan sejarah yang kuat. Secara tradisi sejak abad pertama, diyakini bahwa kuburan Tuhan Yesus berlokasi di “Holy Sepulchre” di kota tua Yerusalem. Pada Abad ke-4 Kaisar Konstantinus mendapatkan bahwa tempat tersebut telah berubah menjadi kuil Romawi dari abad kedua. Ia kemudian merancang dan membangun gereja untuk menggantikan kuil tersebut. Gereja ini kemudian terus dipelihara dan direstorasi sampai sekarang. Sekarang ini gereja ini terbagi dalam enam denominasi yaitu: Katolik, Ortodoks, Armenia, Syria, Koptik dan Etiopia.
Holy Sepulchre Church, Jerusalem








 

Imam Besar Kayafas

Kayafas menjadi Imam besar selama delapan belas tahun sejak tahun 18-36. Ia berhasil memperoleh posisi tersebut setelah menikahi putri Annas , kepala dari para imam besar (Yohanes 8:13). Kayafas sangat terkenal karena ia menjadi pemimpin dari persekongkolan untuk menyalibkan Tuhan Yesus.
Dalam pertemuan dengan para pemimpin agama, Kayafas berkata, “dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang untuk bangsa kita, daripada seluruh bangsa kita ini binasa” (Yohanes 11:50). Ia juga khawatir akan intervensi Roma, jika ajaran Yesus tak segera dibungkam. Kata-katanya ini merupakan nubuatan akan misi Tuhan Yesus di bumi, bahwa Ia akan mati untuk semua orang, untuk menebus dosa semua umat manusia.
Setelah Yesus ditahan Ia dibawa ke rumah Kayafas dan diinterogasi semalaman. Para penjaga memukuli dan menghinaNya (Lukas 22:63-65). Pada esok harinya Ia dihajar lagi. Kayafas bertanya padaNya, “Apakah engakau Mesias Anak dari Yang Terpuji?” “Akulah Dia,” jawab Yesus (Markus 14:61-62). Kayafas kemudian menyerahkan Yesus kepada Pilatus untuk diinterogasi lebih lanjut.
Setelah Yesus disalibkan, Kayafas melanjutkan pengejarannya terhadap gereja mula-mula. Ia menghadapkan para Rasul di depan Mahkamah Agama dan berkata, “Dengan keras kami melarang kamu mengajar dalam Nama itu. Namun ternyata, kamu telah memenuhi Yerusalem dengan ajaranmu dan kamu hendak menanggungkan darah Orang itu kepada kami.” Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya, “Kita harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia” (Kisah Para Rasul 5:28-29).
Kuburan keluarga Kayafas ditemukan secara tak sengaja oleh pekerja konstruksi yang akan membangun jalan di sebelah kota tua Yerusalem. Para arkeolog segera dipanggil ke situs tersebut. Mereka menemukan 12 peti yang berisi tulang yang berisikan 63 orang. Salah satu peti dihias dengan indah dan bernamakan "Yusuf bin (anak dari) Kayafas. Nama itu merupakan Imam Besar yang menahan Tuhan Yesus, sebagaimana juga didokumentasikan oleh Josephus dalam bukunya Antiquites 18:2,2;4,3. Juga ditemukan tulang dari seorang pria tua berusia 60 tahun, yang hampir dapat dipastikan adalah Kayafas yang disebut dalam Perjanjian Baru. Hal ini merupakan penemuan besar karena untuk pertama kalinya, ditemukan jasad yang merupakan bukti fisik dari orang-orang yang disebutkan dalam Alkitab.
Ossuary of Caiaphas the High Priest

 

 

 

 

Kaisar Agustus

Merupakan seorang politikus dan administrator yang terkenal, Agustus memerintah Roma dari tahun 27 Sebelum Masehi—14 Sesudah Masehi. Agustuslah yang mengeluarkan perintah sensus untuk seluruh Romawi, hal inilah yang membawa Yusuf dan Maria ke Betlehem, dimana Yesus dilahirkan (Lukas 2:1-7). Agustus mendirikan bagi dirinya sendiri satu kuburan megah, di sebelah timur sungai Tiber, 1.25 mil dari barat daya Roma. Masih terdapat sampai sekarang di tengah-tenga Piazza Augusto Imperatore.
Kuburan tersebut berdiameter 285 kaki dan tingginya 143 kaki di atasnya terletak patung sang kaisar. Abunya diletakkan dalam guci dan diletakkan di tengah ruangan, sedang abu para anggota keluarga diletakkan di sekitarnya sepanjang koridor ruangan tersebut. Sekalipun gucinya ditemukan namun abunya sudah lama hilang.

Kuburan para Bapa Bangsa

Alkitab mengatakan bahwa Sarah, Abraham, Ishak, Ribka, Lea dan Yakub dikuburkan di Hebron, di gua yang disebut Gua Makhpela, yang dibeli oleh Abraham (Kejadian 23).
Secara tradisional kuburan ini berlokasi di bawah Haram el-Khalil (dalam terjemahan bebas; tempat suci bagi sahabat Tuhan) di Hebron, sekarang menjadi Mesjid. Satu-satunya catatan yang diperoleh adalah pada masa kejayaan Yunani (2 abad sebelum Yesus Kristus), yang menyatakan bahwa telah ditemukan lokasi asli dari kuburan para bapa bangsa ini. Gua ini kemudian dieksplorasi oleh Augustine Cannons pada tahun 1119, dimana pada saat itu mereka mengklaim telah menemukan tulang belulang dari para Bapa bangsa ini.

 

 

 

 

Kuburan Daud dan Solomo

Selama masa pemerintahan raja-raja, jenazah raja Yehuda dimakamkan di kota Daud. Kota Daud terletak di sebelah selatan Yerusalem sekarang, ada dua monumen kuburan yang dipercaya para ahli bahwa itu merupakan kuburan dari Daud dan Solomo. Sayangnya kuburan itu telah rusak sehingga tak dapat diidentifikasi lagi. Pada area yang sama banyak ditemukan kuburan jaman besi, yang diperkirakan merupakan kuburan para raja Yehuda.
Satu perkecualian secara adat bagi Raja Uzia. Karena ia terkena lepra, ia tak dikuburkan bersama raja lainnya, “dan ia dikuburkan di samping nenek moyangnya di lading dekat pekuburan raja-raja, karena ia berpenyakit kusta kata orang-orang” (II Tawarikh 26:23).
Namun ditemukan suatu prasasti menarik yang tertanggal tahun 1 Sesudah Masehi pada tahun 1931 di Bukit Zaitun yang menyebutkan, “Di sini tersimpan tulang belulang Uzia, Raja Yehuda- jangan dibuka.” Hal ini diperkirakan karena sakit lepranya tulang belulang Raja Uzia dipindahkan dari kuburan raja, ke lokasi lain.
Tunnel tumbs

 

 

 

 

Sirus Agung (Koresh)

Sirus memerintah kerajaan Persia pada tahun 559-530 Sebelum Masehi, ia terkenal karena menaklukkan Babilonia pada tahun 539 Sebelum Masehi. Pada abad 8 Sebelum Masehi Nabi Yesaya telah menubuatkan kekalahannya (Yesaya 45:13) dan dikatakan bahwa Sirus akan berkata “dan yang akan melepaskan orang-orangku dalam pembuangan” (Yesaya 45:13). Catatan mengenai Sirus melepaskan orang Yahudi tak hanya dicatat dalam Alkitab (II Tawarikh 36 22-23, Ezra 1:2-4), tapi juga ditemukan dalam Tabung Sirus. Tabung Sirus merupakan catatan kuno dari Kerajaan Persia, catatan tersebut berbunyi, “Saya (Sirus) yang mengumpulkan mereka orang asing dari tempat asalnya, dan mengembalikan mereka ke tempat asalnya.”
Sirus dikuburkan di kuburan batu sederhana di luar ibukotanya, sekarang menjadi kota Pasargadae di Iran modern. Menurut ahli sejarah Strabo, prasasti yang ditemukan di kuburan tersebut berbunyi," Saya Sirus, anak Kambises, yang mendirikan Kerajaan Persia dan menjadi raja Asia…… (Geography xv.37)

 

 

 

 

Darius I

Darius I adalah raja kerajaan Persia pada tahun 522-486 Sebelum Masehi. Ia memberikan ijin untuk membangun kembali Bait Allah (Ezra 6:1-12), yang sempat tertunda selama 10 tahun.
Kuburannya ditemukan dalam bentuk tiga monumen kuburan dekat dengan ibukota Persia, Persepolis,Iran. Prasasti yang ditemukan pada kuburannya berbunyi, Raja Darius menyatakan: Raja, atau siapapun yang berjaya setelah saya, lindungi dirimu dari dusta. Janga pernah ,mempercayai orang yang berdusta. …Percayalah pada apa yang saya lakukan dan katakan kebenaran pada rakyat. Janganlah menyimpang darinya. Jika engkau tak menyimpang dari hal ini dan melakukan kebenaran terhadap rakyat, maka Ahura Mayda (Dewa Kebaikan agama Zoroaster, agama populer yang berlaku di kerajaan Persia) melindungi engkau…
Selain kuburannya juga ditemukan kuburan raja Persia lainnya yaitu Xerxes (Ahasyweros) (485-486 SM), Artaxerxes I (465-424 SM) dan Darius II (423-405 SM). Tak ditemukan prasasti dalam kuburan mereka untuk lebih memastikan identifikasi lebih lanjut. Xerxes adalah Ahasyweros dalam kitab Ester, raja yang menikahi Ester. Ezra menyebutnya dalam Ezra 7:1) dan Nehemia adalah juru minuman (Nehemia 2:1) raja Artaxerxes I. Raja ini mengizinkan Ezra dan Nehemia untuk kembali ke Yerusalem, Ezra bertugas untuk melakukan tugas keagamaan dan peradilan (Ezra 7:12-26) dan Nehemia untuk kembali membangun tembok kota (Nehemia 2:1-9). Darius II mungkin disebutkan dalam Nehemia 12:22 tapi hal ini belum dipastikan.


No comments:

Post a Comment